Blogger Anak Negeri Indonesia
Thursday, October 27, 2016
Friday, February 14, 2014
14 FEBRUARI 1945 : PEMBERONTAKAN TENTARA PETA BLITAR
JEPANG, TENTARA PETA, BLITAR & SUPRIYADI
Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) pada 14 Februari 1945, hingga kini masih menyisakan berbagai pertanyaan, khususnya mengenai Shodanco Supriyadi, sang inisiator yang sekaligus pemimpin perlawanan terhadap tuannya itu. Disebut tuannya, karena Tentara PETA yang beranggotakan para pemuda pribumi Indonesia itu adalah didikan tentara Pendudukan Jepang, yang akhirnya malah memakan tuannya. Murid melawan Guru.
Dan kala itu Tentara PETA Daidan Blitar-lah, yang kali pertama melawan tuannya, Jepang yang sedang bercahaya di Asia. Beberapa pemberontakan, sebenarnya telah terjadi sebelumnya yang dibidani oleh para ulama dan tokoh masyarakat di berbagai tempat di Indonesia. Setelah Peristiwa Daidan Blitar, Tentara PETA di tempat lain juga melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh Shodanco Supriyadi dan kawan kawannya. Satu benang merah yang bisa disimpulkan dari masing masing perlawanan dan pemberontakan itu adalah Indonesia sudah tidak mau dijajah lagi, Indonesia harus Merdeka.
Penderitaan rakyat di berbagai tempat di bumi Nusantara kala itu sudah sangat parah. Harga diri bangsa yang diinjak injak, kemiskinan, kelaparan dan berbagai kesengsaraan menjangkiti sendi kehidupan. Ibaratnya, sore sakit malam mati, malam sakit pagi mati, pagi sakit siang mati, siang sakit malam mati, begitu seterusnya tiada henti. Demikianlah kira – kira yang dapat dilukiskan, dari satu sudut pandang mengenai keberadaan rakyat Indonesia yang dimobilisasi sebagai Romusha. Setiap hari, ratusan nyawa menjadi tumbal bagi kemerdekaan bangsa ini.
Pemandangan menyesakkan dada dan membuat perih mata bathin itu pula yang akhirnya membakar nasionalisme Shodanco Supriyadi dan kawan – kawannya di markas tentara PETA Blitar, dan benar benar menyala sebagai kobaran api patriotisme pada hari Selasa Legi Malam Rabu Pahing 14 Februari 1945. Meski dalam hitungan jam, nyala api pemberontakan itu dapat dipadamkan, tak urung membuat pihak Tentara Pendudukan Jepang di Blitar serasa kebakaran jenggot. Serta merta, berbagai upaya di lakukan pihak Jepang untuk mengeliminir agar peristiwa itu tidak menyebar informasinya bahkan menjangkiti Daidan PETA di tempat lain untuk turut berontak.
Pemberontakan PETA ini, walaupun dari sisi kejadiannya terlihat kurang efektif karena hanya berlangsung dalam beberapa jam dan mengakibatkan tertangkapnya hampir seluruh anggota pasukan PETA yang memberontak, kecuali Supriyadi namun dari sisi dampak yang ditimbulkan, peristiwa ini telah mampu membuka mata dunia. Sekali lagi pemberontakan PETA telah menggoreskan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, karena peristiwa tersebut merupakan satu satunya pemberontakan yang dilakukan oleh tentara didikan Jepang. Bahkan, pemberontakan ini boleh dikata sebagai satu-satunya fenomena anak didik Jepang yang berani melawan tuannya diseluruh kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur yang dijajah Kolonial Jepang.
MENCARI SUPRIYADI
Lebih dari 20 orang nara sumber (pelaku pemberontakan banyak yang sudah meninggal dunia) baik yang bersinggungan langsung atau tidak dengan peristiwa pemberontakan PETA Blitar pernah memberikan keterangan kepada saya. Mereka dengan lancar mengisahkan keterlibatan dirinya dalam peristiwa pemberontakan PETA Blitar, 64 tahun yang silam. Mereka diantaranya adalah mantan anggota tentara PETA Blitar berpangkat Gyuhei, Budhanco, bahkan eks Shodanco, meski bukan dari Daidan Blitar. Di hari tuanya, mereka tersebar di berbagai pelosok dan sudut Blitar, hanya tinggal beberapa orang saja.
Beberapa ahli waris pelaku pemberontakan PETA, mulai dari keluarga Supriyadi di Blitar pun tak luput dari incaran untuk dapat kembali mengisahkan suasana kala itu. Saya melengkapinya dengan menelisik ulang dengan mendatangi nara sumber lainnya. Disebutkan dari berbagai buku mengenai sejarah pemberontakan PETA, terakhir kali terlihat Shodanco Supriyadi berada di kediaman Hardjomiarso, Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari (bahkan desa Sumberagung juga sempat dijadikan markas terakhir pemberontakan). Tak dapat saya temukan narasumber yang bisa memberikan keterangan mengenai sosok Hardjomiarso. Namun demikian, makam sosok Lurah yang banyak membantu Tentara PETA itu dapat saya temukan di desa Sumberagung Gandusari Kabupaten Blitar. Makam keluarga itu terawat dengan baik. Sebuah saksi yang tidak mampu bertutur.
Air terjun Sedudo, di Nganjuk adalah sebuah tempat lainnya di Jawa Timur yang konon menjadi tempat yang pernah disinggahi oleh Supriyadi, pasca pemberontakan. Sebuah nama tertulis juga dalam buku sejarah pemberontakan PETA, bahwa yang bersangkutan ikut membantu “menyembunyikan” Supriyadi dalam sebuah gua di puncak bukit dekat Sedudo. Dalam cuaca berkabut dan hujan deras, bersama seorang ahli waris “si penyembunyi” akhirnya saya berusaha untuk mendatanginya. Tak terjawabkan pula, dimana Supriyadi berada.
Krisik, adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Blitar yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang. Sebuah gua pertahanan jaman Jepang terdapat di sana. Seharian penuh, akhirnya saya dapat mencapai lokasi dimaksud. Dari data yang saya peroleh, disebutkan tentara PETA dan para romusha yang membuat gua – gua pertahanan dimaksud. Tak saya dapatkan keterangan tambahan mengenai keberadaan Supriyadi.
Pantai Tambak, Pantai Jolosutro, Pantai Serang di Blitar Selatan. Dilokasi ini, dulu tentara PETA Blitar membuat pertahanan, berlatih dan dengan mata telanjang, mereka melihat ratusan romusha bekerja paksa hingga menemui ajalnya. Supriyadi pernah berada dilokasi dimaksud. Namun kembali tak ada narsumber yang mampu bertutur mengenai adanya.
Panceran desa Ngancar Kecamatan Ngancar di Kabupaten Kediri, dilereng Gunung Kelud juga emplasemen Perkebunan Sumberlumbu, Perkebunan Sumberpetung telah pula saya datangi. Lereng Kelud adalah salah satu tempat yang dijadikan basis gerilya pasca pembontakan. Tak ada keterangan yang bisa menyebut akan keberadaan Supriyadi.
Saksi keberadaan Supriyadi yang masih ada hingga saat ini adalah Bangunan bekas Markas Tentara PETA di jalan Shodanco Supriyadi Blitar. Di kawasan yang kini dijadikan komplek pendidikan ini, terdapat bekas kamar tidur Supriyadi, dapur tentara PETA, bahkan kini telah berdiri megah monumen PETA Blitar. Tujuh patung terwujud disana menggambarkan wajah mereka pada saat pemberontakan terjadi 14 Februari 1945.
MENCARI SANG MERAH PUTIH
14 FEBRUARI 1945
Bicara mengenai pemberontakan PETA Blitar, sebenarnya tidak hanya bicara mengenai sosok Supriyadi yang misterius. Seketika setelah pemberontakan berlangsung sebuah bendera (yang akhirnya kini menjadi bendera Republik Indonesia) warna merah putih, berkibar di Blitar.
Adalah Parthohardjono (Tentara PETA Blitar), seorang yang dengan gagah berani megibarkan merah putih di lapangan depan markas Tentara PETA Blitar. Tempat itu, kini masuk dalam kawasan taman makam pahlawan Raden Wijaya, kota Blitar, persis di seberang monumen PETA Blitar. Sebuah catatan menyebut, pasca proklamasi kemerdekaan, tahun 1946 Panglima Besar Jenderal Sudirman mengunjungi tempat ini, sekaligus menyematkan karangan bunga.
Parthohardjono, yang kala itu tidak tinggal didalam asrama Tentara PETA Blitar (karena telah menikah), memilih tinggal indekos disebuah rumah tak jauh dari asrama. Bersama istrinya, berbulan – bulan memang telah menyiapkan kain merah (bekas kain penutup peti/ kotak peluru/ amunisi) dan kain putih, bekas sarung bantal untuk akhirnya dijadikan bendera. Disimpan sangat hati – hati, agar tidak ketahuan tentara Jepang, akhirnya berhasil pula menyelundupkan bendera tersebut dan dibawa persis waktu malam pemberontakan.
Ketika pemberontakan berlangsung, ketika mortir diledakkan, ketika aba aba komando tanda mulainya pemberontakan di serukan oleh Supriyadi, malam itu Kota Blitar benar benar mencekam suasananya. Hiruk pikuk tentara PETA yang mulai melakukan pemberontakan terhadap tuannya itu, makin membuat keberanian Parthohardjono memuncak.
Ia menuju tiang bendera di sisi utara lapangan markas PETA Blitar. Dengan kidmad, sang saka merah putih dinaikkan. Dalam posisi siap tegak berdiri, Parthohardjono melakukan hormat bendera. Sesaat setelahnya, dia bersujud di tanah lapang itu, mencium tanah tiga kali dengan mata berkaca – kaca haru, yakin bahwa malam itu Indonesia Merdeka.Keterangan ini tidak saja termuat dalam buku sejarah pemberontakan PETA. Ini adalah sebuah keterangan yang disampaikan oleh menantu Parthohardjono, di Blitar. Di hari tuanya, Parthohardjono memilih untuk tetap menjadi rakyat biasa. Parthohardjono, lebih dikenal dengan nama sebutan Partho Wedhus. Wedhus adalah kambing dalam bahasa Jawa. Memang, dihari tuanya Parthohardjono, sering membantu para petani dan tetangga desanya dengan menyumbangkan kambing untuk diternak dengan sitem bagi hasil.
Sayang, hanya sebuah makam yang dapat saya temui. Yang tidak bisa bercerita langsung akan peristiwa heroik itu. Permintaan Partohardjono kepada putrinya kala itu, “ Jika waktunya tiba, aku jangan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan”. Makam Parthohardjono, sang pengibar bendera merah putih 14 Februari 1945 itu (6 bulan sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945) berada disebuah makam desa, nun jauh dari Kota Blitar. Sebuah makam sederhana tanpa embel embel PAHLAWAN.Kemana merah putih yang telah berkibar pada 14 Februari 1945 itu, hingga kini tidak ada seorangpun yang mampu menunjukkannya.
REFLEKSI 14 FEBRUARI 1945
Kobaran Api Patriotisme dan Nasionalisme Pemberontakan PETA Blitar itu, hingga kini masih menyala, dan menjelma sebagai sebuah spirit khususnya bagi pemerintah kota Blitar dan warganya. Pun juga Kabupaten Blitar. Umumnya bagi Pemerintah Republik Indonesia.
Sudah seharusnya spirit itu mampu menjadi cambuk bagi Pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan memakmurkan rakyatnya. Betapa Supriyadi telah nyata memberikan bukti untuk melawan kesewang wenangan, melawan penindasan, melawan penjajah. Bukankah Parthohardjono telah memberikan tauladan keberanian dan semangat perjuangan yang begitu besarnya, karena kecintaanya kepada Tanah Air. Bukankah, tentara PETA rela meregang nyawa untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa dan terbebas dari belenggu penjajahan.
Sungguh ironis kiranya, jika pemberontakan PETA BLITAR hanya membekas sebagai sebuah catatan sejarah belaka. Sungguh ironis jika peristiwa heroik itu hanya diagendakan untuk diperingati tiap tahunnya dalam sebuah seremonial tanpa makna. Dan sungguh ironis jika pemerintahan negeri ini, malah membuat rakyatnya miskin dan terjajah, dan tak mampu membuat sejahtera rakyatnya.
http://blitarkotapeta-ganangpartho.blogspot.com/2010/02/14-februari-1945-pemberontakan-tentara.html
Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) pada 14 Februari 1945, hingga kini masih menyisakan berbagai pertanyaan, khususnya mengenai Shodanco Supriyadi, sang inisiator yang sekaligus pemimpin perlawanan terhadap tuannya itu. Disebut tuannya, karena Tentara PETA yang beranggotakan para pemuda pribumi Indonesia itu adalah didikan tentara Pendudukan Jepang, yang akhirnya malah memakan tuannya. Murid melawan Guru.
Dan kala itu Tentara PETA Daidan Blitar-lah, yang kali pertama melawan tuannya, Jepang yang sedang bercahaya di Asia. Beberapa pemberontakan, sebenarnya telah terjadi sebelumnya yang dibidani oleh para ulama dan tokoh masyarakat di berbagai tempat di Indonesia. Setelah Peristiwa Daidan Blitar, Tentara PETA di tempat lain juga melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh Shodanco Supriyadi dan kawan kawannya. Satu benang merah yang bisa disimpulkan dari masing masing perlawanan dan pemberontakan itu adalah Indonesia sudah tidak mau dijajah lagi, Indonesia harus Merdeka.
Penderitaan rakyat di berbagai tempat di bumi Nusantara kala itu sudah sangat parah. Harga diri bangsa yang diinjak injak, kemiskinan, kelaparan dan berbagai kesengsaraan menjangkiti sendi kehidupan. Ibaratnya, sore sakit malam mati, malam sakit pagi mati, pagi sakit siang mati, siang sakit malam mati, begitu seterusnya tiada henti. Demikianlah kira – kira yang dapat dilukiskan, dari satu sudut pandang mengenai keberadaan rakyat Indonesia yang dimobilisasi sebagai Romusha. Setiap hari, ratusan nyawa menjadi tumbal bagi kemerdekaan bangsa ini.
Pemandangan menyesakkan dada dan membuat perih mata bathin itu pula yang akhirnya membakar nasionalisme Shodanco Supriyadi dan kawan – kawannya di markas tentara PETA Blitar, dan benar benar menyala sebagai kobaran api patriotisme pada hari Selasa Legi Malam Rabu Pahing 14 Februari 1945. Meski dalam hitungan jam, nyala api pemberontakan itu dapat dipadamkan, tak urung membuat pihak Tentara Pendudukan Jepang di Blitar serasa kebakaran jenggot. Serta merta, berbagai upaya di lakukan pihak Jepang untuk mengeliminir agar peristiwa itu tidak menyebar informasinya bahkan menjangkiti Daidan PETA di tempat lain untuk turut berontak.
Pemberontakan PETA ini, walaupun dari sisi kejadiannya terlihat kurang efektif karena hanya berlangsung dalam beberapa jam dan mengakibatkan tertangkapnya hampir seluruh anggota pasukan PETA yang memberontak, kecuali Supriyadi namun dari sisi dampak yang ditimbulkan, peristiwa ini telah mampu membuka mata dunia. Sekali lagi pemberontakan PETA telah menggoreskan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, karena peristiwa tersebut merupakan satu satunya pemberontakan yang dilakukan oleh tentara didikan Jepang. Bahkan, pemberontakan ini boleh dikata sebagai satu-satunya fenomena anak didik Jepang yang berani melawan tuannya diseluruh kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur yang dijajah Kolonial Jepang.
MENCARI SUPRIYADI
Lebih dari 20 orang nara sumber (pelaku pemberontakan banyak yang sudah meninggal dunia) baik yang bersinggungan langsung atau tidak dengan peristiwa pemberontakan PETA Blitar pernah memberikan keterangan kepada saya. Mereka dengan lancar mengisahkan keterlibatan dirinya dalam peristiwa pemberontakan PETA Blitar, 64 tahun yang silam. Mereka diantaranya adalah mantan anggota tentara PETA Blitar berpangkat Gyuhei, Budhanco, bahkan eks Shodanco, meski bukan dari Daidan Blitar. Di hari tuanya, mereka tersebar di berbagai pelosok dan sudut Blitar, hanya tinggal beberapa orang saja.
Beberapa ahli waris pelaku pemberontakan PETA, mulai dari keluarga Supriyadi di Blitar pun tak luput dari incaran untuk dapat kembali mengisahkan suasana kala itu. Saya melengkapinya dengan menelisik ulang dengan mendatangi nara sumber lainnya. Disebutkan dari berbagai buku mengenai sejarah pemberontakan PETA, terakhir kali terlihat Shodanco Supriyadi berada di kediaman Hardjomiarso, Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari (bahkan desa Sumberagung juga sempat dijadikan markas terakhir pemberontakan). Tak dapat saya temukan narasumber yang bisa memberikan keterangan mengenai sosok Hardjomiarso. Namun demikian, makam sosok Lurah yang banyak membantu Tentara PETA itu dapat saya temukan di desa Sumberagung Gandusari Kabupaten Blitar. Makam keluarga itu terawat dengan baik. Sebuah saksi yang tidak mampu bertutur.
Air terjun Sedudo, di Nganjuk adalah sebuah tempat lainnya di Jawa Timur yang konon menjadi tempat yang pernah disinggahi oleh Supriyadi, pasca pemberontakan. Sebuah nama tertulis juga dalam buku sejarah pemberontakan PETA, bahwa yang bersangkutan ikut membantu “menyembunyikan” Supriyadi dalam sebuah gua di puncak bukit dekat Sedudo. Dalam cuaca berkabut dan hujan deras, bersama seorang ahli waris “si penyembunyi” akhirnya saya berusaha untuk mendatanginya. Tak terjawabkan pula, dimana Supriyadi berada.
Krisik, adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Blitar yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang. Sebuah gua pertahanan jaman Jepang terdapat di sana. Seharian penuh, akhirnya saya dapat mencapai lokasi dimaksud. Dari data yang saya peroleh, disebutkan tentara PETA dan para romusha yang membuat gua – gua pertahanan dimaksud. Tak saya dapatkan keterangan tambahan mengenai keberadaan Supriyadi.
Pantai Tambak, Pantai Jolosutro, Pantai Serang di Blitar Selatan. Dilokasi ini, dulu tentara PETA Blitar membuat pertahanan, berlatih dan dengan mata telanjang, mereka melihat ratusan romusha bekerja paksa hingga menemui ajalnya. Supriyadi pernah berada dilokasi dimaksud. Namun kembali tak ada narsumber yang mampu bertutur mengenai adanya.
Panceran desa Ngancar Kecamatan Ngancar di Kabupaten Kediri, dilereng Gunung Kelud juga emplasemen Perkebunan Sumberlumbu, Perkebunan Sumberpetung telah pula saya datangi. Lereng Kelud adalah salah satu tempat yang dijadikan basis gerilya pasca pembontakan. Tak ada keterangan yang bisa menyebut akan keberadaan Supriyadi.
Saksi keberadaan Supriyadi yang masih ada hingga saat ini adalah Bangunan bekas Markas Tentara PETA di jalan Shodanco Supriyadi Blitar. Di kawasan yang kini dijadikan komplek pendidikan ini, terdapat bekas kamar tidur Supriyadi, dapur tentara PETA, bahkan kini telah berdiri megah monumen PETA Blitar. Tujuh patung terwujud disana menggambarkan wajah mereka pada saat pemberontakan terjadi 14 Februari 1945.
MENCARI SANG MERAH PUTIH
14 FEBRUARI 1945
Bicara mengenai pemberontakan PETA Blitar, sebenarnya tidak hanya bicara mengenai sosok Supriyadi yang misterius. Seketika setelah pemberontakan berlangsung sebuah bendera (yang akhirnya kini menjadi bendera Republik Indonesia) warna merah putih, berkibar di Blitar.
Adalah Parthohardjono (Tentara PETA Blitar), seorang yang dengan gagah berani megibarkan merah putih di lapangan depan markas Tentara PETA Blitar. Tempat itu, kini masuk dalam kawasan taman makam pahlawan Raden Wijaya, kota Blitar, persis di seberang monumen PETA Blitar. Sebuah catatan menyebut, pasca proklamasi kemerdekaan, tahun 1946 Panglima Besar Jenderal Sudirman mengunjungi tempat ini, sekaligus menyematkan karangan bunga.
Parthohardjono, yang kala itu tidak tinggal didalam asrama Tentara PETA Blitar (karena telah menikah), memilih tinggal indekos disebuah rumah tak jauh dari asrama. Bersama istrinya, berbulan – bulan memang telah menyiapkan kain merah (bekas kain penutup peti/ kotak peluru/ amunisi) dan kain putih, bekas sarung bantal untuk akhirnya dijadikan bendera. Disimpan sangat hati – hati, agar tidak ketahuan tentara Jepang, akhirnya berhasil pula menyelundupkan bendera tersebut dan dibawa persis waktu malam pemberontakan.
Ketika pemberontakan berlangsung, ketika mortir diledakkan, ketika aba aba komando tanda mulainya pemberontakan di serukan oleh Supriyadi, malam itu Kota Blitar benar benar mencekam suasananya. Hiruk pikuk tentara PETA yang mulai melakukan pemberontakan terhadap tuannya itu, makin membuat keberanian Parthohardjono memuncak.
Ia menuju tiang bendera di sisi utara lapangan markas PETA Blitar. Dengan kidmad, sang saka merah putih dinaikkan. Dalam posisi siap tegak berdiri, Parthohardjono melakukan hormat bendera. Sesaat setelahnya, dia bersujud di tanah lapang itu, mencium tanah tiga kali dengan mata berkaca – kaca haru, yakin bahwa malam itu Indonesia Merdeka.Keterangan ini tidak saja termuat dalam buku sejarah pemberontakan PETA. Ini adalah sebuah keterangan yang disampaikan oleh menantu Parthohardjono, di Blitar. Di hari tuanya, Parthohardjono memilih untuk tetap menjadi rakyat biasa. Parthohardjono, lebih dikenal dengan nama sebutan Partho Wedhus. Wedhus adalah kambing dalam bahasa Jawa. Memang, dihari tuanya Parthohardjono, sering membantu para petani dan tetangga desanya dengan menyumbangkan kambing untuk diternak dengan sitem bagi hasil.
Sayang, hanya sebuah makam yang dapat saya temui. Yang tidak bisa bercerita langsung akan peristiwa heroik itu. Permintaan Partohardjono kepada putrinya kala itu, “ Jika waktunya tiba, aku jangan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan”. Makam Parthohardjono, sang pengibar bendera merah putih 14 Februari 1945 itu (6 bulan sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945) berada disebuah makam desa, nun jauh dari Kota Blitar. Sebuah makam sederhana tanpa embel embel PAHLAWAN.Kemana merah putih yang telah berkibar pada 14 Februari 1945 itu, hingga kini tidak ada seorangpun yang mampu menunjukkannya.
REFLEKSI 14 FEBRUARI 1945
Kobaran Api Patriotisme dan Nasionalisme Pemberontakan PETA Blitar itu, hingga kini masih menyala, dan menjelma sebagai sebuah spirit khususnya bagi pemerintah kota Blitar dan warganya. Pun juga Kabupaten Blitar. Umumnya bagi Pemerintah Republik Indonesia.
Sudah seharusnya spirit itu mampu menjadi cambuk bagi Pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan memakmurkan rakyatnya. Betapa Supriyadi telah nyata memberikan bukti untuk melawan kesewang wenangan, melawan penindasan, melawan penjajah. Bukankah Parthohardjono telah memberikan tauladan keberanian dan semangat perjuangan yang begitu besarnya, karena kecintaanya kepada Tanah Air. Bukankah, tentara PETA rela meregang nyawa untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa dan terbebas dari belenggu penjajahan.
Sungguh ironis kiranya, jika pemberontakan PETA BLITAR hanya membekas sebagai sebuah catatan sejarah belaka. Sungguh ironis jika peristiwa heroik itu hanya diagendakan untuk diperingati tiap tahunnya dalam sebuah seremonial tanpa makna. Dan sungguh ironis jika pemerintahan negeri ini, malah membuat rakyatnya miskin dan terjajah, dan tak mampu membuat sejahtera rakyatnya.
http://blitarkotapeta-ganangpartho.blogspot.com/2010/02/14-februari-1945-pemberontakan-tentara.html
Saturday, December 28, 2013
Sunday, March 31, 2013
Apa itu Bronkitis ?
Apa itu Bronkitis ?
Apa Itu Bronkitis?
Bronkitis atau dikenal dengan paru-paru
basah adalah penyakit pernapasan dimana selaput lendir pada saluran
bronkial paru-paru menjadi meradang.
Selaput lendir yang meradang tersebut
menjadi membengkak dan menjadi lebih tebal, hal ini mempersempit atau
menutup saluran udara yang kecil di paru-paru, mengakibatkan batuk yang
bisa disertai dengan dahak dan sesak napas.
Penyakit ini datang dalam dua bentuk:
akut (berlangsung dari satu sampai tiga minggu) dan kronis (berlangsung
setidaknya 3 bulan dalam setahun, selama dua tahun berturut-turut).
Orang dengan asma juga mungkin memiliki asma bronkitis, peradangan dari selaput tabung bronkial.
Bronkitis akut mungkin yang menyebabkan
batuk dan produksi dahak yang kadang menyertai infeksi saluran
pernapasan atas. Dalam banyak kasus, infeksinya berasal dari virus, tapi
kadang-kadang bisa disebabkan oleh bakteri.
Jika Anda dalam kesehatan yang baik,
maka selaput lendir seharusnya kembali normal setelah Anda sembuh dari
infeksi paru-paru, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Bronkitis kronis adalah gangguan jangka panjang yang serius, dan seringkali memerlukan perawatan medis yang teratur.
Jika Anda seorang perokok dan menderita
bronkitis akut, maka akan lebih sulit bagi Anda untuk pulih. Setiap
rokok merusak struktur yang seperti rambut kecil dalam paru-paru,
disebut silia, yang bertanggung jawab untuk menyikat keluar kotoran,
iritasi, dan lendir berlebih.
Jika Anda terus merokok, kerusakan pada
silia ini mencegah mereka untuk berfungsi dengan baik, sehingga
meningkatkan kemungkinan Anda terkena bronkitis kronis. Pada beberapa
perokok berat, selaput lendir yang melapisi saluran udara tetap meradang
dan silia akhirnya berhenti berfungsi sama sekali.
Paru-paru yang tersumbat dengan lendir,
rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, yang seiring waktu akan
menganggu dan secara permanen merusak saluran udara paru-paru. Kondisi
permanen ini disebut COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease). Dokter Anda dapat melakukan tes pernapasan, yang disebut spirometry, untuk melihat apakah Anda menderita COPD.
Bronkitis akut adalah sangat umum.
Gangguan tersebut sering dapat diobati secara efektif tanpa bantuan
medis profesional. Namun, jika Anda memiliki gejala yang parah atau
berkelanjutan, demam tinggi, atau batuk darah, maka sebaiknya Anda
periksakan diri ke dokter. Carilah bantuan darurat medis jika Anda
mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada. Jika Anda menderita
bronkitis kronis, Anda berisiko terkena masalah jantung serta penyakit
paru-paru yang lebih serius dan infeksi, sehingga Anda perlu dipantau
oleh dokter.
Apa Penyebab Bronkitis?
1. Virus
Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh
infeksi paru, dengan 90% di antaranya disebabkan oleh virus. Serangan
berulang dari bronkitis akut, dapat melemahkan dan mengiritasi saluran
udara bronkial dari waktu ke waktu, serta dapat mengakibatkan bronkitis
kronis.
2. Polusi industri
Tingkat bronkitis kronis ditemukan di
lebih tinggi dari normal diantara penambang batubara, pekerja
biji-bijian, pembentuk logam, dan orang yang terus-menerus terkena debu
dan asap.
3. Merokok
Penyebab utama bronkitis adalah merokok
dalam jangka panjang dan sering, sehingga mengiritasi saluran bronkial.
Ini menyebabkan saluran menghasilkan lendir berlebih.
4. Sulfur dioksida dan polutan lainnya
Gejala-gejala bronkitis kronis juga diperparah oleh konsentrasi tinggi dari sulfur dioksida dan polutan lainnya di atmosfer.
Sumber: WebMD ( http://dokita.co/blog/apa-itu-bronkitis/#comment-3517)
Wednesday, March 27, 2013
Bahasa Gaul Bule
Baru nih istilah Bahasa Gaul Bule
Pernah ga chat sama bule, terus
bingung pake acara liat kamus karna ga ngerti, trus dkamus pun ga ketemu
artinya. Sumpah malu stengah mati diketawain sama bule2. Sama halnya
kayak di negeri kita yang slalu banyak istilah gaulnya, ternyata mereka
juga punya bahasa gaul ataupun akronim, walaupun jika kita artikan
sedikit gag nyambung.
berikut beberapa singkatan dari beberapa sumber untuk jadi kamus dadakan :
AFAIK — As Far As I Know
AFK — Away From Keyboard
ASAP — As Soon As Possible
BAS — Big A** Smile
B4 — Before
BBL — Be Back Later
BBN — Bye Bye Now
BBS — Be Back Soon
BEG — Big Evil Grin
BF — Boyfriend
BIBO — Beer In, Beer Out
BRB — Be Right Back
BTW — By The Way
BWL — Bursting With Laughter
C&G — Chuckle and Grin
CICO — Coffee In, Coffee Out
CID — Crying In Disgrace
CNP — Continued (in my) Next Post
CP — Chat Post(a chat message)
CRBT — Crying Real Big Tears
CSG — Chuckle Snicker Grin
CYA — See You (Seeya)
CYAL8R — See You Later (Seeyalata)
CUL8R — See You Later
DLTBBB — Don’t Let The Bed Bugs Bite
EG — Evil Grin
EMSG — Email Message
FC — Fingers Crossed
FTBOMH — From The Bottom Of My Heart
FYI — For Your Information
FWIW — For What It’s Worth
GAL — Get A Life
GF — Girlfriend
GFN — Gone For Now
GMBA — Giggling My Butt Off
GMTA — Great Minds Think Alike
GR8 — Great
GTSY — Glad To See You
H&K — Hug and Kiss
HABU — Have A Better ‘Un
HAGN — Have A Good Night
HAGU — Have A Good ‘Un
HHIS — Hanging Head in Shame
HUB — Head Up Butt
IAE — In Any Event
IC — I See
IGP — I Gotta Pee
IMNSHO — In My Not So Humble Opinion
IMO — In My Opinion
IMCO — In My Considered Opinion
IMHO — In My Humble Opinion
IOW — In Other Words
IRL — In Real Life
IWALU — I Will Always Love You
IWO — In Other Words
JMO — Just My Opinion
JTLYK — Just To Let You Know
KIT — Keep In Touch
KOC — Kiss On Cheek
KOL — Kiss On Lips
L8R — Later
L8R — G8R Later ‘Gater
LHM — Lord Help Me
LHO — Laughing Head Off
LHU — Lord Help Us
LMAO — Laughing My A$$ Off (menertawakan pantat saya sampe copot) )
LMSO — Laughing My Socks Off
LTNS — Long Time No See
LOL — Laugh Out Loud
LSHMBB — Laughing So Hard My Belly is Bouncing
LSHMBH — Laughing So Hard My Belly Hurts
LSHTTARDML — Laughing So Hard The Tears Are Running Down My Leg
LTNS — Long Time No See
LTS — Laughing To Self
LUWAMH — Love You With All My Heart
LY — Love Ya
MTF — More To Follow
NRN — No Reply Necessary
NADT — Not A Darn Thing
OIC — Oh, I See
OL — Old Lady (significant other)
OM — Old Man (significant other)
OTOH — On The Other Hand
OTTOMH — Off The Top of My Head
PDS — Please Don’t Shoot
PITA — Pain In The A**
PM — Private Message
PMFJI — Pardon Me For Jumping In
PMP — Peed My Pants
POAHF — Put On A Happy Face
QSL — Reply
QSO — Conversation
QT — Cutie
ROFL — Rolling On Floor Laughing
ROFLAPMP — ROFL And Peeing My Pants
ROFLMAO — ROFL My A** Off
ROFLMAOAY — ROFLMAO At You
ROFLMAOWTIME — ROFLMAO With Tears In My Eyes
ROFLUTS ROFL — Unable to Speak
RTFM — Read The F****** Manual!
SETE — Smiling Ear To Ear
SHID — Slaps Head In Disgust
SNERT — Snot-Nosed Egotistical Rude Teenager
SO — Significant Other
SOT — Short Of Time
SOTMG — Short Of Time Must Go
SWAK — Sealed With A Kiss
SWAS — Scientific Wild A** Guess
SWL — Screaming with Laughter
SYS — See You Soon
TA — Thanks Again
TGIF — Thank God It’s Friday
TCOY — Take Care Of Yourself
TILII — Tell It Like It Is
TNT — Till Next Time
TOY — Thinking Of You
TTFN — Ta Ta For Now
TTYL — Talk To You Later
WAS — Wild A** Guess
WB — Welcome Back
WTH — What/Who The Heck (or sub an ‘F’ for the ‘H’
YBS — You’ll Be Sorry
YG — Young Gentleman
YL — Young Lady
YM — Young Man
AFK — Away From Keyboard
ASAP — As Soon As Possible
BAS — Big A** Smile
B4 — Before
BBL — Be Back Later
BBN — Bye Bye Now
BBS — Be Back Soon
BEG — Big Evil Grin
BF — Boyfriend
BIBO — Beer In, Beer Out
BRB — Be Right Back
BTW — By The Way
BWL — Bursting With Laughter
C&G — Chuckle and Grin
CICO — Coffee In, Coffee Out
CID — Crying In Disgrace
CNP — Continued (in my) Next Post
CP — Chat Post(a chat message)
CRBT — Crying Real Big Tears
CSG — Chuckle Snicker Grin
CYA — See You (Seeya)
CYAL8R — See You Later (Seeyalata)
CUL8R — See You Later
DLTBBB — Don’t Let The Bed Bugs Bite
EG — Evil Grin
EMSG — Email Message
FC — Fingers Crossed
FTBOMH — From The Bottom Of My Heart
FYI — For Your Information
FWIW — For What It’s Worth
GAL — Get A Life
GF — Girlfriend
GFN — Gone For Now
GMBA — Giggling My Butt Off
GMTA — Great Minds Think Alike
GR8 — Great
GTSY — Glad To See You
H&K — Hug and Kiss
HABU — Have A Better ‘Un
HAGN — Have A Good Night
HAGU — Have A Good ‘Un
HHIS — Hanging Head in Shame
HUB — Head Up Butt
IAE — In Any Event
IC — I See
IGP — I Gotta Pee
IMNSHO — In My Not So Humble Opinion
IMO — In My Opinion
IMCO — In My Considered Opinion
IMHO — In My Humble Opinion
IOW — In Other Words
IRL — In Real Life
IWALU — I Will Always Love You
IWO — In Other Words
JMO — Just My Opinion
JTLYK — Just To Let You Know
KIT — Keep In Touch
KOC — Kiss On Cheek
KOL — Kiss On Lips
L8R — Later
L8R — G8R Later ‘Gater
LHM — Lord Help Me
LHO — Laughing Head Off
LHU — Lord Help Us
LMAO — Laughing My A$$ Off (menertawakan pantat saya sampe copot) )
LMSO — Laughing My Socks Off
LTNS — Long Time No See
LOL — Laugh Out Loud
LSHMBB — Laughing So Hard My Belly is Bouncing
LSHMBH — Laughing So Hard My Belly Hurts
LSHTTARDML — Laughing So Hard The Tears Are Running Down My Leg
LTNS — Long Time No See
LTS — Laughing To Self
LUWAMH — Love You With All My Heart
LY — Love Ya
MTF — More To Follow
NRN — No Reply Necessary
NADT — Not A Darn Thing
OIC — Oh, I See
OL — Old Lady (significant other)
OM — Old Man (significant other)
OTOH — On The Other Hand
OTTOMH — Off The Top of My Head
PDS — Please Don’t Shoot
PITA — Pain In The A**
PM — Private Message
PMFJI — Pardon Me For Jumping In
PMP — Peed My Pants
POAHF — Put On A Happy Face
QSL — Reply
QSO — Conversation
QT — Cutie
ROFL — Rolling On Floor Laughing
ROFLAPMP — ROFL And Peeing My Pants
ROFLMAO — ROFL My A** Off
ROFLMAOAY — ROFLMAO At You
ROFLMAOWTIME — ROFLMAO With Tears In My Eyes
ROFLUTS ROFL — Unable to Speak
RTFM — Read The F****** Manual!
SETE — Smiling Ear To Ear
SHID — Slaps Head In Disgust
SNERT — Snot-Nosed Egotistical Rude Teenager
SO — Significant Other
SOT — Short Of Time
SOTMG — Short Of Time Must Go
SWAK — Sealed With A Kiss
SWAS — Scientific Wild A** Guess
SWL — Screaming with Laughter
SYS — See You Soon
TA — Thanks Again
TGIF — Thank God It’s Friday
TCOY — Take Care Of Yourself
TILII — Tell It Like It Is
TNT — Till Next Time
TOY — Thinking Of You
TTFN — Ta Ta For Now
TTYL — Talk To You Later
WAS — Wild A** Guess
WB — Welcome Back
WTH — What/Who The Heck (or sub an ‘F’ for the ‘H’
YBS — You’ll Be Sorry
YG — Young Gentleman
YL — Young Lady
YM — Young Man
Monday, March 4, 2013
Cara Membuat Jaringan Komputer, Lan ServerTerlengkap
Cara Membuat Jaringan Komputer, LAN, Server Terlengkap
Ditulis oleh:
samsul plur - January 03, 2013
Baik di posting ini saya akan share tentang Cara Membuat Jaringan Komputer, LAN, Server. Kita akan Mempelajari Tentang KONSEP JARINGAN, PERANGKAT JARINGAN, LANGKAH KERJA DAN TROUBLESHOOTING. Disertai dengan gambar yang memudahkan anda dalam mengerjakan jaringan, serta software yang akan mendukung anda.
Untuk mempermudah anda belajar dan memahami silahkan Download E-book nya di bawah :
>>DOWNLOAD E-BOOK DI SINI<<
>>DOWNLOAD E-BOOK DI SINI<<
Daftar Isi E-Book :
CHAPTER 1 MENGENAL JARINGAN KOMPUTER
1.Sejarah Jaringan Komputer
2.Manfaat Jaringan Komputer
3.Topologi Jaringan komputer
4.Membedakan Jenis Jaringan Komputer
5.Memahami Lebih Mendalam Beberapa Jalur Jaringan Komputer
6.Sistem Operasi Baru dan Jaringan Komputer
7.Berkenalan dengan Antarmuka Jaringan Windows XP
CHAPTER 2 HARDWARE JARINGAN KOMPUTER
1.Komputer Server
2.Ethernet Hub
3.Ethernet Switch
4.Routers Network Repeater
5.Network Bridges
6.Network Adapter
7.Wireless Network Interface Controller
8.Modems
9.Networking Cable
10.Hardware Firewall
11.Stand Alone Wireless Access Point (WAP)
CHAPTER 3 INSTALASI PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER
Persiapan Peralatan Kerja
Menyiapkan Perangkat Keras Jaringan
Langkah kerja pemasangan perangkat keras
Penempatan Komputer Server
Pemasangan Kompter Server Pada Hub/Switch
Pemasangan Komputer Klien pada LAN kabel
Penempatan HUB/Switch
Penempatan dan Pemasangan Router
CHAPTER 4 INSTALASI PERANGKAT LUNAK JARINGAN KOMPUTER
Instalasi Sistem Operasi
Cara Set Computer Name dan Workgroup pada Windows XP
Pengaturan Network Connections
Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Server
Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Klien
Cara Konfigurasi TCP / IP Address Printer Server
Cara Konfigurasi TCP / IP Address Wireless Router
Pengaturan Software Warnet Pada jaringan Komputer
CHAPTER 5 KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
Klasifikasi Keamanan Jaringan Komputer
Macam-Macam Serangan Jaringan Komputer
Membangun Sistem Keamanan Jaringan Komputer Yang Kuat
CHAPTER 6 MELAKUKAN KONEKSI PADA JARINGAN
Melakukan Koneksi Jaringan Kabel
Melakukan Koneksi Jaringan Wireless
Memeriksa Status Koneksi Jaringan
Set Up dan Tes Remote Desktop Pada Windows
Set Up dan Tes Remote Desktop Web Connection
CHAPTER 7 PENGATURAN SHARING DALAM JARINGAN
Menginstall [File and Printer Sharing] Pada Windows XP
Sharing File Dan Folder Dalam Jaringan
Sharing Drive Dalam Jaringan
Advanced File Sharing Sharing
Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Melalui Komputer Server
Sharing Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Tanpa Melalui Komputer Server
Setting Komputer Ad Hoc Wireless Network
Pemetaan Drive Sharing Dalam Jaringan
Membuat Folder Sharing Bisa Diakses Secara Offline
Mengakses File dan Folder Sharing
Mengakses dan Bekerja Dengan Offline Files
CHAPTER 8 TROUBLESHOOTING JARINGAN KOMPUTER
Troubleshooting Koneksi Jaringan Lokal
Troubleshooting File and Printer Sharing in Microsoft Windows XP
Network Troubleshooting Commands
Saturday, March 2, 2013
Cara Membuat Bootable Flashdisk Untuk Install Windows XP
Cara Membuat Bootable Flashdisk Untuk Install Windows XP
Install ulang Windows XP pada netbook memang gampang-gampang susah. Karena tidak adanya CD/DVD drive mau tidak mau harus dicari cara alternatifnya. Selain dengan menggunakan CD/DVD eksternal, ternyata instal ulang Windows XP juga dapat dilakukan dengan menggunakan USB Flashdisk.
Ada beberapa metode untuk membuat USB flasdisk menjadi bootable, diantaranya menggunakan tool PeToUSB_3.0.0.7 dan USB prep8 yang menurut pemula sangat rumit digunakan dan rawan terjadi kesalahan. Selain itu ternyata kita dapat menggunakan sebuah aplikasi yang sangat mudah digunkan karena pemakaiannya menggunakan format GUI (bukan text mode seperti PeToUSb dan USB prep8). Aplikasi tersebut bernamaWinSetupFromUSB.
-Komputer sehat yang mempunyai CD/DVD untuk membuat bootable USB Flashdisk
- USB Flashdisk minimal berukuran 1GB
- CD Windows XP
- Keberanian dan sedikit kesabaran
Dan, berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Download dan install WinSetupFromUSB.
2. Masukkan CD Windows XP ke dalam CD/DVD pada komputer sehat. Dan copykan isinya ke salah satu folder pada harddisk.
3. Jalankan program WinSetupFromUSB. Jangan lupa untuk menancapkan Flashdisk ke dalam slot USB. Sehingga akan tampak dalam USB Disk Selection seperti ini:
4. Format Flashdisk USB Anda dengan mengklik RMPrepUSB.
5. Sekedar saran, Flashdisk USB yang berukuran hingga 2GB sebaiknya diformat dalam bentuk FAT16. Sementara untuk flashdisk 4GB ke atas harus diformat dalam bentuk FAT32. Kali ini saya akan memformat flashdisk Kingston Data Traveler milik saya dengan FAT16 dengan mengklik RMPrepUSB dalam menu utama WinSetupFromUSB.
Dalam halaman utama RMPrepUSB Anda akan temukan flashdisk Anda di bawah kolom Drive. Selanjutnya pilih Fat16, Boot As HDD, dan XP Bootable (NTLDR). Pastikan juga Anda tidak memilih checkboks Choose Folder di bagian bawah. Klik Prepare Drive untuk memulai Format.
6. Saat muncul konfirmasi dari RMPrepUSB, Klik OK.
7. Kemudian muncul peringatan bahwa data di dalam flash disk akan dihapus semua. Langsung klik OK.
8. Muncul tampilan DOS sebagai berikut:
9. Selanjutnya klik Exit untuk keluar dari RMPREPUSB.
10. Pilih Folder Source Anda. Klik tombol Browse di baris Windows 2000/XP/2003. Temukan folder master Windows XP yang sebelumnya telah kita buat. Dalam hal ini saya menggunakan H:\.
Jangan lupa klik OK dan folder D:\WinXPHome akan tampak di kolom Windows 2000/XP/2003 Source .
11. Copy semua file dalam folder master Windows XP. Untuk memulai langkah ini, klik tombolGO dalam jendela utama program WinSetupFromUSB. Tunggu beberapa saat hingga proses penyalinan dokumen selesai. Penyalinan dokumen memakan waktu kurang lebih 15 menit.
12. Jika muncul License Agreement, silakan baca dan klik Agree. Selanjutnya, ketika Anda melihat konfirmasi seperti ini, maka rangkaian proses ini telah selesai.
Klik OK dan tutup program WinSetupFromUSB dengan memilih tombol EXIT.
Selanjutnya sobat tinggal melakukan booting lewat USB dan melakukan instalasi biasa.
Ada beberapa metode untuk membuat USB flasdisk menjadi bootable, diantaranya menggunakan tool PeToUSB_3.0.0.7 dan USB prep8 yang menurut pemula sangat rumit digunakan dan rawan terjadi kesalahan. Selain itu ternyata kita dapat menggunakan sebuah aplikasi yang sangat mudah digunkan karena pemakaiannya menggunakan format GUI (bukan text mode seperti PeToUSb dan USB prep8). Aplikasi tersebut bernamaWinSetupFromUSB.
Link Download WinSetupFromUSB
Untuk memulai pembuatan bootable USB Flashdisk, yang perlu sobat siapkan adalah:-Komputer sehat yang mempunyai CD/DVD untuk membuat bootable USB Flashdisk
- USB Flashdisk minimal berukuran 1GB
- CD Windows XP
- Keberanian dan sedikit kesabaran
Dan, berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Download dan install WinSetupFromUSB.
2. Masukkan CD Windows XP ke dalam CD/DVD pada komputer sehat. Dan copykan isinya ke salah satu folder pada harddisk.
3. Jalankan program WinSetupFromUSB. Jangan lupa untuk menancapkan Flashdisk ke dalam slot USB. Sehingga akan tampak dalam USB Disk Selection seperti ini:
4. Format Flashdisk USB Anda dengan mengklik RMPrepUSB.
5. Sekedar saran, Flashdisk USB yang berukuran hingga 2GB sebaiknya diformat dalam bentuk FAT16. Sementara untuk flashdisk 4GB ke atas harus diformat dalam bentuk FAT32. Kali ini saya akan memformat flashdisk Kingston Data Traveler milik saya dengan FAT16 dengan mengklik RMPrepUSB dalam menu utama WinSetupFromUSB.
Dalam halaman utama RMPrepUSB Anda akan temukan flashdisk Anda di bawah kolom Drive. Selanjutnya pilih Fat16, Boot As HDD, dan XP Bootable (NTLDR). Pastikan juga Anda tidak memilih checkboks Choose Folder di bagian bawah. Klik Prepare Drive untuk memulai Format.
6. Saat muncul konfirmasi dari RMPrepUSB, Klik OK.
7. Kemudian muncul peringatan bahwa data di dalam flash disk akan dihapus semua. Langsung klik OK.
8. Muncul tampilan DOS sebagai berikut:
9. Selanjutnya klik Exit untuk keluar dari RMPREPUSB.
10. Pilih Folder Source Anda. Klik tombol Browse di baris Windows 2000/XP/2003. Temukan folder master Windows XP yang sebelumnya telah kita buat. Dalam hal ini saya menggunakan H:\.
Jangan lupa klik OK dan folder D:\WinXPHome akan tampak di kolom Windows 2000/XP/2003 Source .
11. Copy semua file dalam folder master Windows XP. Untuk memulai langkah ini, klik tombolGO dalam jendela utama program WinSetupFromUSB. Tunggu beberapa saat hingga proses penyalinan dokumen selesai. Penyalinan dokumen memakan waktu kurang lebih 15 menit.
12. Jika muncul License Agreement, silakan baca dan klik Agree. Selanjutnya, ketika Anda melihat konfirmasi seperti ini, maka rangkaian proses ini telah selesai.
Klik OK dan tutup program WinSetupFromUSB dengan memilih tombol EXIT.
Selanjutnya sobat tinggal melakukan booting lewat USB dan melakukan instalasi biasa.
Subscribe to:
Posts (Atom)